Noren adalah sejenis gorden atau tirai kain yang berbentuk persegi dengan memiliki satu atau beberapa belahan vertikal. Biasanya diletakkan di depan pintu rumah, rumah makan, toko, maupun kamar.
Spesifikasi Produk :
– Teks pilihan: SUSHI, RAMEN, TAKOYAKI
– Ukuran 170 x 50 cm
– Material Cotton 65%, Polyester 35%
– Sablon rubber
– Warna: MERAH, HITAM
– Dapat digunakan outdoor/indoor
Menurut Mikako Sawada (seorang penulis seni budaya Jepang yang berbasis di Kyoto) selain sebagai penutup pintu yang elagan dan estetis, noren juga menumbuhkan rasa penasaran setiap orang yang melintas tentang apa yang ada di balik noren. Mirip seperti orang yang penasaran tentang apa yang ada di balik bungkus kado.
Noren juga dapat digunakan sebagai penyekat/pemisah antar ruangan. Untuk penempatan di luar ruangan berfungsi sebagai penghalau panas matahari, udara dingin maupun anti debu. Namun seiring waktu fungsi noren berkembang menjadi alat penanda atau media iklan yang dekoratif dan tentunya mempercantik suatu ruangan.
Di Jepang sebagian noren digunakan sebagai penanda waktu buka dan tutup suatu rumah makan, ketika jam buka noren akan dipasang dan dilepas saat hendak tutup. Selain itu noren juga digunakan sebagai media advertising yang menunjukkan suatu menu maupun logo usaha.
Asal Usul Noren
Noren diperkirakan ada pertama kali pada era Heian (794-1185) dan hanya berupa kain polos. Saat itu noren digunakan untuk melindungi barang-barang yang ditinggalkan di luar toko. Noren yang menampilkan karakter huruf dan logo yang ada saat ini muncul pertama kali pada periode Edo (1603-1868).
Perkembang teknologi akhir-akhir ini telah merubah fungsi noren sebagai mana aslinya. Noren yang ada saat ini telah dibuat dengan teknik printing maupun sablon. Produsen noren pun telah menyesuaikan target market mereka dengan menyasar restoran, hotel maupun penggunaan pribadi untuk koleksi.
Noren merupakan salah satu budaya tradisional Jepang yang masih lestari hingga saat ini.
Kain katun digunakan untuk membuat Noren
Bahan Membuat Noren
Noren biasanya dibuat dari bahan kain. Jenis kain yang dipilih adalah jenis kain katun (cotton). Jenis bahan ini dipilih karena kemampuannya menyerap pigmen tinta lebih baik dibanding jenis kain lainnya. Hal ini dikarenakan noren biasanya digambar dengan kuas atau disablon.
Sebagian kecil orang berinisiatif membuat noren dengan datang ke jasa digital print dan menggunakan bahan flexy (biasa digunakan untuk spanduk banner). Tapi ini tidak disarankan, karena sifat bahan tersebut yang akan melengkung dalam kurun waktu tertentu. Lagi pula akan menghilangkan kesan seni tradisional noren itu sendiri.
Belahan vertikal yang ada pada noren berfungsi agar orang-orang masih bisa berlalu lalang dengan nyaman melalui sela-selanya.
Pada bagian atas dibuat cantolan untuk memasukkan bambu atau kayu atau juga dapat menggunakan pipa kabel sebelum digantungkan ditempat yg diinginkan.
Noren Untuk Dekorasi Restoran Jepang
Jepang yang dikenal sebagai negeri matahari terbit ini memang kaya akan seni budaya. Termasuk restoran pun tak luput dari sentuhan seni tradisi yang memukau.
Bagi Anda yang saat ini sedang menjalankan usaha kuliner Jepang tentu telah memiliki menu spesial yang menjadi andalan untuk dijual.
Disamping menu yang lezat yang menjadi andalan tentu harus diciptakan pula tempat yang nyaman dengan dekorasi yang bisa menghadirkan suasana seakan-akan berada di Jepang. Hal ini tentu akan membuat pengunjung merasa nyaman.
Ketika pengunjung merasa sudah mendapatkan “feel“nya, biasanya akan melakukan selfie dan dengan senang hati membagikannya di medsos. Ini tentunya akan menguntungkan Anda sebagai pemilik resto. Usaha Anda dipromosikan gratis.
Beberapa upaya yang bisa dilakukan yaitu dengan memasang lampion jepang dan noren yang menunjukkan menu yang Anda jual.
Lihat juga:
Usaha makanan jepang yang sudah populer di Indonesia seperti takoyaki, ramen, sushi, udon dan sebagainya sangat tepat menggunakan noren. Hal ini pastinya akan memperkuat branding usaha Anda.
Rp 299.200
Hubungi Kami
Rp 179.000
Rp 150.000
