Sinetron Squid Games masih jadi seri yang banyak dibicarakan. Bahkan juga sinetron ini sukses jadi viral di lebih dari 83 negara di dunia. Keberhasilan sinetron ini disebabkan karena ceritanya yang demikian unik dan menarik. Bagaimana tidak, rumor keuangan yang diangkat demikian berkaitan dengan kehidupan setiap hari. Di mana beberapa orang terbelit utang sampai ikhlas lakukan apa saja supaya bisa menghasilkan uang.
Squid game chalenge girl guide juga menjadi inspirasi banyak pengembang game untuk membuat game berbasis android di playstore.
Sudah diketahui, dalam seri ini beberapa ratus orang yang turut serta di dalam permainan di sinetron itu semua turut serta hutang, dan dapat disebut pailit. Mayoritas pada mereka terima penawaran bermain permainan untuk dapat memenangi hadiah uang kontan untuk bayar hutang. Mencuplik The Conversation, sinetron Squid Games aslinya bicara berkenaan kritis hutang rumah tangga yang makin memengaruhi kelas bawah dan menengah di Korea Selatan.
Dapat disebut, permasalahan berkaitan kritis keuangan rumah tangga di Negeri Ginseng itu yang selanjutnya memberikan inspirasi team produksi membuat sinetron Squid Games. Hutang Rumah Tangga Korea Selatan Disebutkan jika hutang rumah tangga di Korea Selatan bertambah tajam dalam tahun-tahun ini.
Hutang itu terdaftar jadi lebih dari 100% dari PDB (Produk Lokal Bruto), yang rupanya dipandang paling tinggi di Asia. Hal tersebut terlihat dari ketidaksamaan kekayaan di antara yang menerima upah paling tinggi dan paling rendah yang sangat berarti. Semenjak 2017, 20% yang menerima upah paling tinggi di Korea Selatan memiliki kekayaan bersih 166 kali lipat dibandingakan 20% yang menerima upah paling rendah.
Tidaklah aneh bila tertimpangan di antara sang kaya dan sang miskin begitu kelihatan, sampai dalam sinetron dilukiskan sang kaya dapat lakukan apa ke sang miskin.
Selain itu, terakhir disebutkan ada kenaikan hutang relatif pada penghasilan dan peningkatan suku bunga. Ini membuat Korea Selatan kekurangan sumber daya untuk hadapi kejadian yang tidak diperkirakan, seumpama pemberhentian tiba-tiba atau permasalahan kesehatan.
Berdasar survey kekayaan nasional Begini Indeks, pengangguran golongan muda di Korsel bertambah. Harga rumah di situ naik, belum juga ditambahkan karena ada wabah global yang ikut membuat berlangsungnya tertimpangan sepanjang tahun-tahun ini.
Mayoritas masyarakat Korsel berutang untuk bayar perumahan dan ongkos pengajaran anak-anak mereka. Ke-2 nya sebagai tipe pengeluaran penting untuk kelas menengah yang mengharap anaknya dapat masuk kampus yang diharapkan.
Di bulan Agustus, pemerintahan Korsel umumkan limitasi utang baru. Hal tersebut dilaksanakan untuk turunkan hutang di kelompok anak muda, hingga milenial dan mereka yang berumur 30-an tidak mempunyai semakin banyak hutang. Apa lagi mayoritas pada mereka terdaftar memiliki hutang yang banyaknya semakin besar dibanding penghasilan.